Anita Herlina Setianti

Lahir di Rembang, 3 agustus 1987. Sekarang mengajar d SDN Sukorejo...

Selengkapnya
Navigasi Web

MengASIhi sepenuh hati

Mungkin bagi yang pure ibu rumah tangga tidak masalah, karena bisa memberikan asi sepanjang waktu. Bagi ibu pekerja, tentu terkendala waktu jika ingin memberikan full asi selama 2 atau 2,5 tahun. Nah, ASIp ini solusinya. Saat kita bekerja kita masih bisa memberikan asi kepada buah hati tanpa sufor sekalipun. Sebelumnya mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat kepada ibu-ibu yang memberikan sufor kepada ananda dengan berbagai alasan. Ibu-ibu pasti ingin yang terbaik untuk bayinya.

Tulisan ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

Untuk cara menyimpan dan tata cara memompa asi sudah banyak dibahas di medsos atau google ya. Di sini saya akan berbagi pengalaman mengASIhi buah hati.

1. Komitmen suami istri dan lingkungan sekitar.

Dalam proses mengasihi, tidak serta merta tugas istri saja, tapi suami dan lingkungan sekitar juga berpengaruh. Apalagi saat memompa asi di kantor waduh.. pasti ada rasa tidak nyaman. Alangkah baiknya saat sudah aktif bekerja juga ijin kepada teman-teman dan atasan. Sehingga teman-teman paham dengan aktivitas kita. Saat pumping di kantor atau di luar rumah bisa menggunakan appron atau jilbab yang lebih besar.

Komitmen dari pengasuh bayi juga perlu. Karena pengalaman anak pertama, pengasuh bayi adalah buyutnya. Tahu sendiri buyut pasti punya pengalaman berbeda dalam hal pengasuhan bayi. Apalagi bersinggungan dengan asi. Jangan berikan, nanti asinya basi, bisa menjadi darah, dan masih banyak lagi. Butuh beberapa waktu untuk mengembalikan kepercayaan tersebut. Sedih juga khan kita sudah pumping tapi asinya tidak diberikan ke bayi.

2. Cari informasi yang tepat dan benar.

Ini juga penting. Cari informasi yang benar tentang cara memerah, menyimpan, dan memberikan asip kepada bayi. Kalau anak pertama, memompa asi malam, lalu diberikan kepada bayi eaok harinya. Jadi tidak ada stok asip. Anak ke-2 rencananya ingin mempunyai stok asip. Jadi saat cuti semangat pumping. Dimasukkan ke freezer pintu 1. Setelah 2 minggu, di freezer ada bunga es khan. Pasti dicairkan. Waduh... sekitar 10an botol asip akhirnha dibuang secara sia-sia. Mau titip ke saudara. Freezernya sudah penuh es batu. Nyesek rasanya moms.. hiks hiks hiks.

Jadi, yang paling baik adalah disimpan di kulkas pintu 2 jadi tanpa bunga es. Kalau kulkasnya 1 pintu, maka harus lunya alternatif kulkas lain jika mau dicairkan bunga esnya atau stoknya jangan banyak-banyak.

3. Pilihlah alat pompa asi yang cocok

Tiap orang punya pilihan sendiri antara alat pumping manual atau elektrik. Awalnya saya pakai pumping manual. Ternyata kurang efektif karena tidam.bisa disambi. Ada kalanya kita pumping berkejaran dengan waktu. Akhirnya saat anak ke-3, saya memilih elektrik saja. Menurut saya hasil lebih banyak dan efiseien waktu. Saat di kantor juga kalau elektrik bisa sambil ngetik, dll.

4. Konsisten

Ibu-ibu harus konsisten untuk pumping. Kekonsistenan waktu pumping akan berpengaruh terhadap hasil pumping. Jika kita konsisten tiap 2 jam maka tiap 2 jam harus pumping. Sebisa mungkin kita jangan skip kecuali darurat. Kekonsistenan pumping juga bisa mengurangi mastitis jika produksi asi berlimpah. Mastitis akan saya bahas lebih intens di tilisan selanjutnya. Jadwal pumping bisa dikurangi seiring usia anak. Kondisi ini juga diharapkan saat menyapih kondisi tubuh tidak kaget dan produksi asi sudah berkurang secara bertahap.

5. Ibu happy

Ibu happy sangat penting, karena ibu yang happy sangat berpengaruh juga terhadap proses produksi asi. Semakin ibu stres maka produksi asi juga berkurang. Saya pernah mengalami dalam.kondisi dikejar-kejar waktu dan kondisi badan meminta untuk pumping. Karena psikis yang tidak stabil (gugup, tergesa-gesa) hasil pumping cuma sedikit. Padahal biasanya cukup banyak.

6. Makan makanan yang bergizi.

Makanan bergizi tidak harua mahal. Saya berusaha menghindari makana fast food dll. Umpama pengen memberi bonus pada diri.. ya maximal 2 bulan sekali bolehlah.

Demikian sharing hari ini, semoga berkenan.

#Tantangan hari ke-4

#tantanganGuruSiana356hari

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ASI tak tergantikan. Sip. Salam literasi.

03 Jul
Balas

Salam bun

05 Jul

Siip Bu mantap lanjut Bu tetap semangat salam kenal dan salam sukses utk semua

03 Jul
Balas

Nggih bu.

03 Jul

Jadi ingat teman PLPG .. baru 5 hari melahirkan. Tiap sore suaminya dr luar kota datang ambil ASI

03 Jul
Balas

MasyaAllah... perjuangan yang luar biasa itu mbak. Suami juga bener2 komit..

03 Jul

Sangat inspiratif bagi ibu muda yg blm pernah pumping.Mengingatkan kita pernah pumping bersama saat di Semarang

03 Jul
Balas

Hehehhe.. senasib sepenanggungan ya mbak... pokok e ngasi... Daku mpun lulus mbak. Njenengan?

03 Jul



search

New Post